Kamis, 16 Juni 2011

pengertian media pembelajaran




BAB II
PEMBAHASAN
2.1              Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Lain lagi menurut Latuheru (dalam Hamdani, 2005: 3) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi komunikasi edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.
Berdasarkan definisi tersebut, media pembelajaran memiliki manfaat yang besar dalam memudahkan siswa mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang kegiatan belajar siswa.
Selain itu, media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa dan juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Maka, dapat ditarik suatu pengertian bahwa media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran agar dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian siswa sehingga proses interaksi komunikasi edukasi antara guru (atau pembuat media) dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna dan berdayaguna.

2.2         Fungsi Media Pembelajaran
            Dalam proses pembelajaran, media memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber ( guru ) menuju penerima ( siswa ).
Secara rinci, fungsi media dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.             Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Dengan perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2.             Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya, atau terlarang.
Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3.             Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau terlalu kecil.
Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebagainya.
4.             Mendengar suara yang sukar ditangkap denga telinga secara langsung.
Misalnya, rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5.             Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara
langsung kerena sukar ditangkap.
Dengan bantuan gambar, potret, film atau video siswa dapat mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
6.             Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus, pertempuran, dan sebagainya.
7.             Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan.
Dengan menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dsb.
8.             Dengan mudah membandingkan sesuatu.
Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dsb.
9.             Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat.
Dengan video, proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
10.         Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara
cepat.
Dengan bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
11.         Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yan sukar diamati secara langsung.
Dengan film atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dsb.


12.         Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari suatu alat.
Dengan diagram, bagan, model, siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13.         Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama.
Setelah siswa melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video (memantapkan hasil pengamatan) dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu objek secara serempak.
14.         Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing.
Dengan modul atau pengajaran berprogram, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan kecepatan masingng-masing.

2.3         Manfaat Media Pembelajaran
Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajarandalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yangbaru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkanmembawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan mediapembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses belajar mengajar danpenyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Media pembelajaran juga dapatmembantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan dengan menarik danterpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Menurut Kemp & Dayton (1985:3-4) dampak positif dari penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku.
b.      Pengajaran bisa lebih menarik.
c.       Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik dan penguatan.
d.      Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat
e.       Kualitas hasil pelajaran dapat ditingkatkan bilamana integrasi kata dan gambar sebagai media pengajaran dapat mengkomunikasikan elemen-elemen pengetahuan dengan cara yang terorganisasikan dengan baik, spesifik dan jelas.

f.        Pengajaran dapat diberikan kapan dan di mana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pengajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
g.       Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
h.       Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif; beban guru untuk penjelasan yang berulang-ulang mengenai isi pelajaran dapat dikurangi bahkan dihilangkan sehingga ia dapat memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar mengajar.

Sudjana & Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
a.       Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b.      Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahamioleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran
c.        Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran.
d.      Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.

Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
a.       Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berpikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
b.      Memperbesar perhatian siswa.
c.       Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
d.      Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
e.       Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
f.        Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.
g.       Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dari beberapa batasan manfaat media pembelajaran di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran didalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
a.       Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar.
b.      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsungantara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajarsendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c.       Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
            Sedangkan secara lebih spesifikasi manfaat media pembelajaran yang telah terakumulasi dari beberapa pakar adalah :
1.    Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan
     Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun berada.
2.       Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3.       Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
4.       Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami pelajaran.
5.       Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
6.      Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
 
7.       Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber ilmu pengetahuan.
8.       Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
9.        Memberikan pengalaman- pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar.
10.    Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.
11.    Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.

2.4         Pengenalan Beberapa Media Pembelajaran
            Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, antara lain :
1.      Media Visual
v   Pengertian Media Visual
Media Visual (Daryanto, 1993:27), artinya semua alat peraga yang digunakan dalam proses belajar yang bisa dinikmati lewat panca-indera mata.Media visual ( image atau perumpamaan) memegang peran yang sangatpenting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dansiswa harus berinteraksi dengan visual ( image ) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Dengan demikian media visual dapat diartikan sebagai alat pembelajaran yang hanya bisa dilihat untuk memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan akan isi materi pelajaran.
v   Fungsi Media Visual
Media visual berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol visual. Selain itu, fungsi media visual adalah untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, menggambarkan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan jika tidak divisualkan.
v   Pengenalan Beberapa Media Visual
Beberapa media yang termasuk media visual adalah:
a.   Gambar atau foto
Gambar/ foto adalah media yang paling umum dipakai. Gambar/ foto merupakan bahasa yang paling umum sehingga mudah dimengerti.
Manfaat atau kelebihan gambar atau foto sebagai media pembelajaran adalah:
v   Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit.
v   Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
v   Gambar atau foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
v   Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja.
v   Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

b. Sketsa
Sketsa merupakan gambar yang merupakan draft kasar yang menyajikan bagian-bagian pokoknya saja tanpa detail. Sketsa selain dapat menarik perhatian peserta atau siswa juga dapat menghindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan.
a.   Diagram
Berfungsi sebagai penyederhana sesuatu yang kompleks sehingga dapat memperjelas penyajian pesan. Isi diagram pada umumnya berupa petunjuk-petunjuk. Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol, diagram menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antar komponennya atau sifat-sifat proses yang ada.
Ciri-ciri dari sebuah diagram yang baik adalah:
v   Benar, digambar rapi, diberi judul, label dan penjelasan-penjelasan yang perlu.
v   Cukup besar dan ditempatkan strategis.
v   Penyusunannya disesuaikan dengan pola membaca yang umum, dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
b.   Bagan/Chart
Terdapat dua jenis chart yaitu chart yang menyajikan pesannya secara  bertahap dan chart yang menyajikan pesannya sekaligus. Chart yang menyajikan pesannya secara bertahap misalnya adalah flipchart atau hidden chart, sementara bagan atau chart yang menyajikan pesannya secara langsung misalnya bagan pohon (tree chart), bagan alir (flow chart), ataubagan garis waktu (time line chart). Bagan atau chart Berfungsi untuk menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit jika hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
Dalam bagan biasanya kita menjumpai jenis media visual lain seperti gambar, diagram, atau lambanglambang verbal.
Ciri-ciri bagan sebagai media yang baik adalah:
v   Dapat dimengerti oleh pembaca.
v   Sederhana dan lugas tidak rumit atau berbelit-belit.
v   Diganti pada waktu-waktu tertentu agar selain tetap mengikuti perkembangan jaman juga tidak kehilangan daya tarik.
c.    Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang mengguanakan titik-titik, garis atau gambar. Fungsi grafik adalah untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
d.   Kartun
Yaitu penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Kegunaan kartun dalam pengajaran dapat memperjelas rangkaian isi bahan dalam satu urutan logis atau mengandung makna.
Pemilihan kartun yaitu:
1) Pemakaiannya sesuai dengan tingkat pengalaman.
2) Kesederhanaan.
3) Lambang yang jelas.
Penggunaan kartun yaitu:
1) Untuk motivasi.
2) Sabagai ilustrasi.
3) Untuk kegiatan siswa.


e.   Poster
Poster dapat dibuat di atas kertas, kain, batang kayu, seng dan sebagainya. Poster tidak saja penting untuk menyampaikan pesan atau kesan tertentu akan tetapi mampu pula untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku orang yang melihatnya.
f.     Papan planel
Papan planel merupakan media visual yang efektif dan mudah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula.
g.   Papan Buletin.
Papan ini berfungsi untuk memberitahukan kejadian dalam waktu tertentu.
v   Pemilihan media visual
Untuk mempermudah penyampaian materi kepada peserta didik perlu dipilih media yang tepat. Ketepatan dalam pemilihan media visual menyebabkan proses pembelajaran menjadi lancar dan materi yang disampaikan dipahami peserta didik. Guru pendidikan jasmani dapatmemantaatkan media visual yang umum dipergunakan seperti gambar atau foto atau VCD. Kedua jenis media visual ini mempunyai beberapa kelebihan yaitu, mudah dibuat dan digunakan, praktis, sederhana, dan relatit murah.
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan oleh guru dalam memilih media visual. Diantaranya. media visual yang dipilih sesuai dengan kurikulum, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan peserta didik, praktis dan sederhana, bersifat fleksibel, multiguna, tahan lama, ekonomis, dan mudah digunakan oleh guru.


v   Penggunaan Media Visual
Azhar Arsyad (2005:92-93) memberikan gambaran mengenai beberapa konsep penggunaan media visual a~ar efektif yaitu, bentuk media visual dibuat yang sesederhana mung kin agar mudah dipahami, penggunaan media visual untuk menjelaskan informasi yang terdapat teks, berikan pengulangan sajian visual dan libatkan peserta didik di dalamnya, gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda, keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar, dan penggunaan wama harus realistik.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan media visual dalam menopang proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar.
Pertimbangan-pertimbangan mulai dari fungsi ekonomis, kepraktisan, dan manfaat yang diperoleh dari penggunaan media visual dijadikan pertimbangan bagi seorang guru pendidikan jasmani terutama untuk memudahkan dalam fungsi utamanya sebagi seorang pendidik dan pengajar.
Pengoptimalan media visual memberikan dampak psikologis bagi guru, karena ia akan lebih memiliki rasa percaya diri dalam menyampaikan materi atau pesan kepada peserta didik. Jika dilihat lebih lanjut sebenamya media visual ini sudah tidak asing lagi bagi para guru pendidikan jasmani. Sebab, sejak di bangku kuliah mereka sudah diberikan pengetahuan dan keterampilan dasar pemanfaatan media pembelajaran sehingga, dalam situasi mengajar yang sesungguhnya guru tinggal mengembangkan atau menciptakan media-media visual baru yang lebih kreatif dan inovatif.



2.    Media Audio
v   Pengertian Media Audio
Media audio menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal ( kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun  non  verbal.
    Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Kelebihan dari media audio antara lain :
ü   Imajinatif.
ü   Individual.
ü   Relatif lebih murah.
ü   Mobile.
ü   Dapat merangsang partisipasi aktif pendengarnya.
ü   Sangat tepat untuk materi musik dan bahasa.
ü   Mengatasi batas waktu dan ruang.
ü   Radio: aktual, dapat menjangkau khalayak luas, siaran langsung, tidak dapat diulang.
ü   Kaset: dapat diputar ulang, dapat digunakan untuk merekam ulang.
Kelemahan dari media audio antara lain :
ü   Komunikasi satu arah.
ü   Abstrak, terutama berkaitan dengan angka, ukuran, penghitungan dll.
ü   Auditif, sehingga membutuhkan konsentrasi dalam mendengarkan.
ü   Radio: tidak bisa diulang, kontrol ada pada stasiun radio, rentan cuaca, kalau tidak menarik pendengar beralih stasiun lain.
v   Fungsi dan manfaat Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran.
Keuntungan media audio menurut Sadiman ( 2005 :50 ) :
a.  Harga murah dan variasi program lebih banyak daripada TV.
b. Sifatnya   mudah        untuk    dipindahkan.
c. Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dna sebagainya.
e. Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar         music    dan              bahasa.
Keuntungan lainnya dari media audio Sadiman ( 2005 : 51 ) :  
a. Dapat menggantikan guru dengan lebih baik misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar dapat digantikan.
b. Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah dan metodis. Ini mengingat guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
c. Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang actual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic.
d.  Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
Keuntungan media audio Arsyad ( 2003 : 45 ) adalah :
a. Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
b. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara bersamaan.
c. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
d. Rekaman dapat digunakan sendiri oleh siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
e.  Dalam pengoprasiannya relatif sangat mudah.
v   Pengenalan Beberapa Media Audio
Beberapa jenis media yang dapat digolongkan ke dalam media audio adalah sebagai berikut:
a. Radio
Media ini dapat merangsang partisipasi aktif dari pendengar. Siaran radio sangat cocok untuk mengajarkan musik dan bahasa.
b. Alat perekam magnetik
Alat perekam magnetik atau tape recorder adalah salah satu media yang memiliki peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi.
v   Penggunaan Media Audio
Dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang harus diperhatikan diantaranya : mikrofon, alat perekam (recorder ), alat pemutar hasil rekaman ( player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan.
 Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio menurut Arsyad (2003:46)         adalah:
a.             Mempersiapkan diri.
b.             Mempersiapkan kesiapan siswa.
c.             Mendiskusikan membahas materi program audio.
d.             Mendengarkan materi audio yang akan dibahas.

Sedangkan menurut Sudjana ( 2005 : 130 ) langkah – langkah yang harus dipersiapkan dalam menggunakan media audio meliputi tiga hal yaitu:
a.             Langkah persiapan meliputi : persiapan dalam merencanakan,        memberikan pengarahan terhadap siswa mengenai ide – ide yang sulit, menentukan sasaran, periksa peralatan.
b.             Langkah penyajian meliputi : menyajikan waktu yang tepat, mengatur situasi ruangan, berikan motivasi untuk siswa.
c.             Tindak lanjut.
Teknik penggunaan rekaman menurut Hamalik ( 1994 : 103 ) antara lain:
a.             Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif.
b.             Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.
c.             Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar.
d.             Kegiatan lanjutan.
Teknik dalam perekaman radio pendidikan Sudjana ( 2005: 139 ), mengusulkan hal – hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a. pilih subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian   mereka.
b. Tentukan garis- garis besar cerita atau membuat synopsis.
c. Tentukan pemain, pelaku, penangungjawab dan sebagainya
d. Adakan latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka
e. Pilih sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi.



3. Media Proyeksi Diam
v   Pengertian Media Proyeksi Diam
Media proyeksi diam adalah media visual yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Media jenis ini mempunyai persamaan dengan media grafis, dalam arti menyajikan rangsangan-rangsangan visual. Perbedaannya, media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan media yang bersangkutan.
Karakteristik umum media ini adalah: pesan yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak, penyajiannya berada dalam kontrol guru, cara penyimpanannya mudah (praktis), dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera, menyajikan obyek -obyek secara diam (pada media dengan penampilan visual saja), terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap, lebih mahal dari kelompok media grafis, sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu, sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual, praktis dipergunakan untuk semua ukuran ruangan kelas, mampu menyajikan teori dan praktek secara terpadu, menggunakan teknik-teknik warna, animasi, gerak lambat untuk menampilkan obyek/kejadian tertentu (terutama pada jenis media film), dan media film lebih realistik, dapat diulang-ulang, dihentikan, dsb., sesuai dengan kebutuhan.
v   Pengenalan Beberapa Media Proyeksi Diam
Beberapa media yang termasuk kedalam media proyeksi diam diantaranya adalah:
a. Film Bingkai
Film bingkai adalah suatu film positif baik hitam putih ataupun berwarna yang berukuran 35 mm, dan umumnya dibingkai dengan ukuran 2 x 2 inchi.
b.   Film Rangkai
Film rangkai hampir sama dengan film bingkai, bedanya pada film rangkai frame atau gambar tidak memerlukan bingkai dan merupakan rangkaian berurutan dari sebuah film atau gambar tertentu.
c.    OHT
Over Head Transparancy (OHT) adalah media visual proyeksi, dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acetate atau plastik berukuran 8,5 x 11 inchi. Media ini memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya yang dikenal dengan sebutan Over Head Projector (OHP).
d.   Opaque Projektor
Projektor yang tak tembus pandang, karena yang diproyeksikan bukan bahan transparan tetapi bahan-bahan yang tidak tembus pandang (opaque).
e. Mikrofis
Mikrofis adalah lembaran film transparan yang terdiri atas lambang-lambang visual yang diperkecil sedemikian sehingga tidak dapat dibaca dengan mata telanjang.
3.    Media Audio Visual
v   Pengertian Media Audio Visual
Media Audio visual adalah media yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur suara dan unsure gambar.
v   Fungsi dan Manfaat Media Audio Visual
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam sistem pendidikan modern saat ini.
Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikutini dapat terealisasi:
a.       Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas.
b.      Membuahkan perubahan signifikan tingkah laku siswa.
c.       Menunjukkan hubungan antara mata pelajaran dan kebutuhan pelajaran dan minat siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa.
d.      Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa.
e.       Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa.
f.        Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar.
g.       Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari.
h.       Melengkapi pengalaman yang kaya. Dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan.
i.         Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran non verbalistik  dan membuat generalisasi yang tepat.
j.        Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jikamereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.






v   Pengenalan Beberapa Jenis Media Audio- Visual
Beberapa jenis media yang masuk dalam kelompok ini adalah:
a. Film gerak
Film gerak merupakan sebuah media pembelajaran yang sangat menarik karena mampu mengungkapkan keindahan dan fakta bergerak dengan efek suara, gambar dan gerak, film juga dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.
b. Film gelang
Film gelang atau film loop adalah jenis media yang terdiri atas film berukuran 8 mm dan 16 mm yang ujung-ujungnya saling bersambungan sehingga film ini akan berulang terus menerus jika tidak dimatikan.
c. Program TV
Televisi dapat menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik dalam menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak.
d. Video
Pesan yang disajikan dalam media video dapat berupa fakta maupun fiktif, dapat bersifat informatif, edukatif maupun instruksional.

pengertian media audio


BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Pengertian Media Audio
Media audio Menurut sadiman ( 2005:49 ) adalah media untuk menyampaikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk lambang – lambang auditif, baik verbal (kedalam kata – kata atau bahasa lisan ) maupun non verbal. 
Sedangkan menurut sudjana dan Rivai ( 2003 :129 ) media audio untuk pengajaran adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sisiwa sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Media Dengar (Media Audio) adalah alat media yang isi pesannya hanya diterima melalui indera pendengaran saja. Pada penggalan ini berturut-turut dibahas Media Dengar yaitu Radio Rekaman Suara (Audio Cassete Tape Recorder). media pembelajaran, adalah suara-suara ataupun bunyi yang berkaitan dengan materi pembelajaran direkam dengan menggunakan alat perekam suara, kemudian hasil perekaman tersebut diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.
Kaitannya dengan audio sebagai media pembelajaran , dapat disimpulkan bahwa Media Audio Pembelajaran yaitu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau rangkaian pesan materi pembelajaran melalui suara - suara  ataupun bunyi yang direkam menggunakan alat perekam suara , kemudian diperdengarkan kembali kepada peserta didik dengan menggunakan sebuah alat pemutarnya.

Pengembangan media audio sama halnya dengan pengembangan media lainnya, yang secara garis besar meliputi kegiatan perencanaan, produksi dan evaluasi. Dalam perencanaan meliputi kegiatan – kegiatan penentuan tujuan, menganalisis keadaan sasaran, penentuan materi, format yang akan dipergunakan dan penulisan skrip. Sedangkan produksi adalah kegiatan perekaman bahan, sehingga seluruh program yang telah direncanakan dapat direkan dalam pita suara atau piringan suara. Dan untuk evaluasi dimaksudkan sebagai kegiatan untuk menilai program apakah program tersebut bisa dipakai apa tidak, atau perlu direvisi.

2.2     Fungsi dan Manfaat Media Audio
Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 44 ) beliau mengutip pendapat sudjana dan Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama yang berhubungan dengan aspek – aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan media audio ialah berupa :
a) Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.
b) Mengikuti pengarahan.
c) Melatih daya analisis.
d) Menentukan arti dan konteks.
e) Memilah informasi dan gagasan.
f) Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari media audio adalah sebagi alat Bantu bagi para pendidik, karena sifatnya hanya sekedar membantu, maka dalam pemamfaatannya memerlukan bantuan metode atau media lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu keberhasilan. 


Selain itu juga sudjana (2005 : 129 ) menambahkan Pamamfaatan fungsi media audio dalam pengajaran terutama digunakan dalam: 
a.  Pengajaran musik literaty (pembacaan sajak), dan kegiatan dokumentasi.
b.  Pengajaran bahasa asing, apakah secara audio ataupun secara audiovisual.
c.  Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan.
d. Paket-paket belajar untuk berbagai jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya penafsirannya dalam suatu bidang studi. 

Keuntungan media audio menurut Sadiman ( 2005 :50 ) :
a.       Harga murah dan variasi program lebih banyak daripada TV.
b.       Sifatnya            mudah        untuk    dipindahkan.
c.       Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dna sebagainya.
d.       Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar      music    dan       bahasa.
         
          Keuntungan lainnya dari media audio menurut Sadiman ( 2005 : 51 ) :  
a.       Dapat menggantikan guru dengan lebih baik misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar dapat digantikan.
b.       Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah dan metodis. Ini mengingat guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
c.       Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang actual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic.
d.       Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
                           
         
          Keuntungan media audio menurut Arsyad ( 2003 : 45 ) adalah :
a.       Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat.
b.       Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada ditempat secara bersamaan.
c.       Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.
d.       Rekaman dapat digunakan sendiri oleh siswa untuk mendengarkan diri sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan keterampilan membaca, mengaji dan berpidato.
e.       Dalam pengoprasiannya relatif sangat mudah.

2.3     Kelebihan dan Kekurangan Media Audio
Ada beberapa kelebihan media radio antara lain daya jangkaunya yang begitu luas hingga mampu menembus seluruh pelosok tanah air. Begitu dipancarkan, maka dalam waktu yang bersamaan beribu-ribu bahkan berjuta-juta peserta didik dapat memanfaatkannyra sebagai sumber belajar.
Tidak seperti televisi, gelombang radio tmampu mengatasi hambatan yang berupa gunung, pepohonan maupun tembok bangunan. Meskipun terhalang gunung, tembok atau pepohonan jenis gelombang radio tertentu dapat menembusnya, sehingga siaran radio dapat dinikmati oleh peserta didik yang tinggal di pelosok-pelosok sekalipun. Harganya relatif murah sehingga pesawat radio telah dimiliki oleh hampir setiap keluarga di Indonesia.
Jika di suatu daerah tidak ada saluran listrik, maka ia bisa diopersikan dengan batteray yang harganya relatif terjangkau dan mudah didapat. Karena sifatnya yang komunikatif, maka jika didengarkan sendirian siaran radio laksana bisa menjadi teman. Namun demikian perlu diingat bahwa media radio merupakan media searah yang mana bila ada hal-hal yang kurang jelas, maka peserta didik tidak bisa bertanya, berdialog ataupun berdiskusi dengan pendidiknya. Padahal dalam kegiatan pembelajaran proses komunikasi harus berlangsung dua arah.
Oleh karena itu untuk mengatasi kelemahan ini, secara pereodik harus diprogramkan adanya acara siaran jumpa pendidik dengan peserta didiknya. Acara ini bisa dilakukan melalui acara siaran jumpa pendidik dan peserta didiknya. Komentar-komentar ataupun pertanyaan-pertanyaan dapat disampaikan melalui telefon, e- mail, SMS, surat menyurat atau bisa juga melalui jumpa langsung dengan pendidik di tempat-tempat yang telah ditentukan guna mendiskusikan kesulitan-kesulitan yang ditemui dalam memahami materi pembelajaran yang disampaikan melalui siaran.
Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan tentang manfaat (sisi positif) dari media audio. Sebagaimana media Radio, media audio juga merupakan media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya. Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang di mana saja dan kapan saja, sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka pelajari. Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
-   Materi yang ada di progam audio maupun radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur menghbur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang mendengarkannya sampai program selesai.
-   Adanya jadwal atau acara tatap muka. yaitu perttemuan antara pendidik dengan peserta didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi pembelajaran yang dikemas dalam media audio.





Kelebihan Media Audio , Sadiman  ( 2005 : 50 ) , adalah :
v                                                     Harga murah dan variasi program lebih banyak dari pada TV.
v                                                     Sifatnya mudah untuk dipindahkan.
v                                                     Dapat digunakan bersama – sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau diputar kembali.
v                                                     Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.
v                                                     Dapat memusatkan perhatian siswa seperti membaca puisi, sastra, menggambar musik dan bahasa.
         
          Kelebihan lainnya dari Media Audio, Sadiman  ( 2005 : 51 ) , yaitu :
v                      Dapat menggantikan Guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli dibidang – bidang tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar  tergantikan.              
v                      Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat Guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan penelitian.
v                      Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran – siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topik.
v                      Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

         Kelebihan Media Audio, Arsyad ( 2003 : 45 ) , adalah :
v                                  Merupakan  peralatan   yang     sangat   murah   dan  lumrah  sehingga   mudah dijangkau oleh masyarakat.
v                                  Rekaman  dapat  digandakan  untuk keperluan  perorangan sehingga  isi  pesan dapat berada ditempat secara bersamaan.
v                                  Merekam     peristiwa    atau    isi    pelajaran     untuk   digunakan     kemudian.
v                                  Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan       keterampilan        membaca,    mengaji     dan     berpidato.
v                            Dalam pengoperasiannya relatif sangat mudah.

Kekurangan Media Audio, Arsyad( 2003 : 46 ) , adalah :
v                            Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau informasi tersebut berada ditengah – tengah pita, apalagi jika radio, tape tidak memiliki angka – angka penentuan putaran.
v                            Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam – macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran memiliki kekurangan antara lain :
·                      Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehingga pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus.
·                      Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk auditif adalah abstrak, sehingga pada hal – hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual.
·                      Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan  pembendaharaan kata – kata  atau  bahasa,  serta  susunan  kalimat.
·                      Media  ini hanya  akan  mampu  melayani  secara  baik bagi mereka yang sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.




2.4     Macam- macam Media Audio
          1.       Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang cukup efektif.

2.       Kaset-audio
Yang dibahas disini khusus kaset audio yang sering digunakan di sekolah. Keuntungannya adalah merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah.

3.       Alat perekam magnetic
Alat perekam ini merupakan salah satu alat elektronik yang dapat merekam suara secara manual. Alat ini cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan kita sampaikan kepada siswa.

Berbagai jenis alat penyimpanan file audio antara lain piringan hitam, kaset, CD, DVD, Audio Digital (MP3, WAV), dan lain-lain.
   Piringan Hitam (PH).
     Alat penyimpan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah Piringan Hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari sebuahdisc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramophone.
    


   Kaset
Kaset, adalah alat penyimpan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya. Kualitas suaranya cukup baik. Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak, jamuran, kotor dan lain-lain. Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman.

   CD dan DVD
     CD atau Compact Disc dan juga DVD atau Digital Compact Disc adalah sebuah media penyimpanan file audio  yang dibuat untuk merampingkan sistem penyimpanannya. Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaandisc tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD Player.

   (MP3)
MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang dianggap popular saat iini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio. Alat untuk memutar MP3 adalah MP3 player. Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod. iPod adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang, dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.


   Audio Digital (WAV)
     WAV atau Waveform audio format, merupakan salah satu format penyimpanan file audio yang dirancang dan dikembangkan oleh microsoft dan IBM. Perangkat yang diperlukan untuk memutar WAV salah satunya adalah iPod.. iPod merupakan salah satu merk sebuah alat pemutar WAV yang dikeluarkan oleh Aplle Computer . Microsoft juga mengeluarkan produk sejenis yang bisa digunakan untuk memutar WAV maupun MP3, dengan merk Zune.

2.5     Pembuatan dan Penggunaan Media Audio
Dalam pembuatan atau penggunaan media ada beberapa peralatan pokok yang harus diperhatikan diantaranya : mikrofon, alat perekam (recorder ), alat pemutar hasil rekaman ( player), alat penyampur sumber suara (mixer) dan beberapa fasilitas lainnya yang diperlukan.
 Langkah–langkah untuk mempersiapkan media audio menurut Arsyad (2003:46)           adalah:
a.                                          Mempersiapkan diri.
b.                                         Mempersiapkan kesiapan siswa.
c.                                          Mendiskusikan membahas materi program audio.
d.                                         Mendengarkan materi audio yang akan dibahas.
                                
Teknik dalam perekaman radio pendidikan Sudjana ( 2005: 139 ), mengusulkan hal – hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
a.       Pilih subjek atau tema yang menarik dan mengundang perhatian   mereka.
b.       Tentukan garis- garis besar cerita atau membuat synopsis.
c.       Tentukan pemain, pelaku, penangung jawab dan sebagainya.
d.       Adakan latihan diluar studio untuk melatih penjiwaan mereka.
e.       Pilih sound effect yang sesuai, kemudian coba rekam dan adakan revisi.     

Pembuatan media audio pembelajaran memerlukan beberapa tahapan kegiatan. Tahapan kegiatan tersebut,  yaitu pra-produksi, produksi dan pasca produksi
A.      Tahapan prosedur pembuatan Media Audio Pembelajaran :
1.      Pra Produksi
 Kegiatan-kegitan yang dilakukan pada tahapan Pra Produksi yaitu telaah kurikulum dan penulisan naskah.
a.  Telaah Kurikulum
-   Mengapa harus dilakukan telaah kurikulum?
-   Siapa  yang melakukan telaah kurikulum?

Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media audio. sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan yang akan yang sesuai dengan kompetensi dan jejang pendidikan. Sebagai contoh, materi SD harus ditelaah oleh guru SD, materi SMP ditelaah oleh guru SMP, dan seterusnya.
Peranan ahli materi yaitu untuk menjaga agar materi tetap harus benar dan sesuai dengan sasaran tidak lebih dan tidak kurang. Di samping itu ahli materi juga harus menginformasikan perkembangan ilmu tersebut yang terkini.

Peranan ahli media harus mengkaji dan memastikan pemilihan materi yang akan diangkat ke dalam media audio sesuai dengan karakteristik media tersebut, karena tidak semua materi yang ada di kurikulum dapat dibuat ke dalam media audio secara menarik.

b.  Penulisan Naskah
Langkah selanjutnya yaitu penulisan naskah. Naskah ditulis oleh orang yang dianggap mampu untuk menulis naskah audio. Naskah yang ditulis akan dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Ahli materi akan mengkaji kebenaran, kecukupan, dan ketepatan pemilihan aplikasi atau contohnya. Sedangkan ahli media akan mengkaji kemenarikan penyampaian materi tersebut sesuai karakteristik media audio, misalnya pemain, perwatakan, pilihan kata/bahasa, konflik, musik, sound effect, dll.
Tahapan penulisan naskah, yaitu persiapan, penelitian, pengorganisasian informasi, penulisan sinopsis dan treatment, dan skenario/naskah


2.      Produksi
Produksi media audio ini diawali dengan diterimanya naskah oleh team produksi. Setelah itu dilakukan langkah-langkah produksi, yaitu: pembentukan tim produksi, rembug naskah (script conference), Pemilihan pemain (casting), latihan kering, rekaman (recording), editing dan mixing, preview, pembuatan master (mastering).
a.    Team Produksi
Produksi media audio ini merupakan kerja bersama(team work), kerja dari sekelompok orang yang memiliki keahlian atau ketrampilan berbeda, sehingga diperlukan koordinasi antar anggota tim sehingga terwujud media audio yang baik, menarik dan komunikatif. Anggota tim tersebut yaitu :
1.             Sutradara, orang yang bertanggung jawab atas semua aspek manajemen dan artistik  dari sebuah produksi.
2.             Operator, mempersiapkan peralatan rekam dan bertanggung jawab atas  hasil  perekaman.
3.             Teknisi, mengontrol dan memastikan semua peralatan dalam keadaan siap  pakai.
4.             Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan naskah.
5.             Editor, melakukan koreksi terhadap hasil rekaman dan melakukan mixing tutur ( dialog / drama ) dengan musik dan sound effect yang diperlukan sesuai naskah.
b.    Rembuk Naskah (Script Conference)
Setelah Sutradara menerima dan mempelajari, kemudian dilakukan rembuk naskah dengan penulis naskah, ahli materi dan ahli media. Rembuk naskah diperlukan untuk menyamakan persepsi pemahaman terhadap naskah, sehingga apabila diproduksi tidak terjadi kesalahan yang fatal.
c.    Pemilihan Pemain (Casting)
Setelah rembuk naskah dilakukan, langkah selanjutnya yaitu pemilihan pemain. Pemain disini adalah orang yang akan memerankan tokoh dalam naskah. Pemilihan pemain yang baik, sesuai dengan karakter tokoh yang dituntut dalam naskah akan membuat media audio bagus dan menarik.

d.    Latihan Kering
Latihan kering maksudnya, para pemain diberi kesempatan untuk mempelajari naskah dan berlatih sebelum rekaman, agar mereka benar-benar paham akan isi pesan, alur cerita dan peran masing-masing dalam naskah tersebut. Hal ini untuk menghindari banyak kesalahan pada saat rekaman.

e.    Rekaman(Recording)
Rekaman adalah proses pengambilan suara dari masing-masing pemain. Sutradara adalah pengendali sepenuhnya jalannya rekaman. Sutradara bertanggung jawab atas kualitas hasil rekaman.

f.     Editing dan Mixing
Editing:   maksudnya adalah membuang atau memotong kata-kata salah yang   dianggap tidak perlu atau juga menambah efek, misalnya echo.
Mixing: maksudnya mencampur atau menambah musik, background, dan soundeffect sehingga media audio lebih terkesan menarik

g.    Preview
Preview adalah kegiatan evaluasi terhadap hasil produksi. Preview ini dilakukan oleh tim yang melibatkan pengkaji materi, pengkaji media, dan sutradara sebagai penanggung jawab produksinya. Evaluasi terhadap hasil produksi ini ditinjau dari segi materi dan media. Dari segi materi misalnya ketepatan pengucapan. Tinjauan media, misalnya ketepatan penggunaan musik, efek suara (sound effect), kualitas suara, meliputi ada tidaknya noise, kestabilan volume. Jika hasil produksi belum dinyatakan layak, maka harus dilakukan perbaikan sesuai dengan masukan tim preview.

h.    Pembuatan Master Audio Pembelajaran (Mastering)
Menyimpan atau merekam hasil produksi media audio pembelajaran ini dalam kaset, CD, atau media penyimpanan lainnya. Master media audio pembelajaran ini yang kemudian akan dijadikan master jika diperlukan penggandaan.Teknik penggunaan rekaman menurut Hamalik ( 1994 : 103 ) antara lain:
a.              Kelas harus dibawa kearah belajar mendengarkan rekaman secara aktif.
b.             Guru hendaknya mengenal dan memahami rekaman tersebut.
c.              Menguasai penggunaan rekaman dan cakap mempergunakan rekaman dalam belajar.
d.             Kegiatan lanjutan.


BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
Media pembelajaran Audio sebagai alat komunikasi antara pengajar dan peserta didik sehingga proses belajar pembelajaran lebih efektif dan efisien.
Dengan menggunakan media audio secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif siswa. Sehingga menimbulkan gairah belajar, memungkinkan interaksi langsung antara siswa, lingkungan, kenyataan, dan memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan kemampuannya.
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media visual pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu yang abstrak menjadi lebih konkrit.

3.2     Saran
Kami selaku penulis menyarankan kepada pembaca bahwa Media Audio merupakan salah satu metode pengajaran Matematika yang bisa kita berikan kepada siswa, tapi dalam aplikasinya tidak semua materi pembelajaran Matematika bisa menggunakan media audio.